Saturday, March 3, 2007

Hapus KKN dan Tingkatkan Pelayanan...!!

Hapus KKN dan Tingkatkan Pelayanan, begitu bunyi sebuah judul surat pembaca yang penulis baca dalam rubrik Batam Beres diharian Batam Pos, yang intinya penyampaian rasa kesal terhadap pelayanan publik yang dilakukan oleh sebuah institusi di Kota Batam yang dialami oleh penulis surat pembaca tersebut. Sekilas permohonan untuk menghapus KKN (pungli) sekaligus tingkatkan pelayanan merupakan permohonan yang biasa-biasa saja dan nampaknya mudah untuk dilaksanakan, namun berbeda menurut pandangan penulis, karena permintaan tersebut adalah hal yang tidak masuk akal dan terlalu muluk jika kita memahami kondisi aparatur yang ada di Negara ini, jika kita coba mengotak atik kalimat tersebut, bagaimana jika kita rubah seperti ini, “ Pungli kan sudah kami berikan, harusnya tingkatkan dong pelayanannya “ karena tidak mungkin untuk meningkatkan pelayanan kalau KKN yang berjenis pungli itu dihapus, udah pungli aja masih dipersulit apalagi kalau nggak sama sekali, mustahil mas, om, bapak dan para hadirin sekalian.

Menyadari bahwa kita hidup di negara yang aparatnya korup, yang berslogan “ kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah “ dsbnya dsbnya, kedua permohonan seperti judul tulisan ini sudah pasti suatu tindakan yang sia-sia, mubazir dan nggak berguna. Sekali lagi kita harus sadar sesadar-sadarnya bahwa kita semua sedang dilanda wabah penyakit jiwa yang sangat sulit untuk disembuhkan, berbagai tabib dan therapy udah dicoba tapi penyakit ini tak kunjung sembuh dan bahkan menulari anak dan generasi penerus bangsa ini, dokter spesialis yang bernama BPK, KPKN, KPK, TIMTASTIPIKOR dan beberapa nama sangar dan gahar sudah dicoba untuk menyembuhkan, tapi semua belum berhasil….

Jangan pesimis dulu dan kemudian pasrah menerima nasib, masih ada jalan lain yang mungkin agak nekad dan butuh pengorbanan, untuk jadi seorang hero, pahlawan memang butuh pengorbanan khan ?, ayo kita coba jurus baru yang pernah dikampanyekan oleh seorang dokter ahli yang bernama KPK, yaitu jurus “ LAWAN dan LAPORKAN “ jurus ini perlu dimodifikasi dengan jurus “ lawan tapi tidak dengan kekerasan, nggak usah dilaporkan karena percuma aja, udah pasti nggak bakalan digubris, he he he “

Jurus yang penulis pernah praktekan ini nggak bisa memang di generalisir akan ampuh untuk semua kondisi, tapi mencoba nggak ada salahnya, itupun kalau mau dan punya niat untuk mengobati, pertama : lawan dengan cara yang santun, misalnya kalau dimintai uang pelican atau pungli, ok kan saja berapa yang dia minta itupun kalau anda sanggup, kalau nggak ya bias nego, tapi sebelum diberikan anda tanyakan dulu aturan main ini sesuai dengan ketentuan atau tidak, kalau tidak ada aturan yang jelas yang mengaturnya jangan dikasih, kalau masih ngotot, katakan, ok pak, buk, mas, dsbnya saya akan beri berapa yang anda minta tapi saya minta kuitansi resmi ya, terbukti pada saat hal ini penulis praktekan si peminta suap tidak berani memberikan kuitansi, kemudian kalau buntut dari perlawanan ini berbuah anda tidak dilayani, segera mintakan surat atau alasan-alasan mengapa permohonan tsb ditolak, kalau jurus ini masih juga tidak menyembuhkan penyakit jiwa aparat tersebut, nggak ada salahnya anda coba melaporkan praktek-praktek keji dan tidak bermoral ini ke dokter dokter yang disebutkan di atas, mudah2an dan insya Allah ditanggapi.

Bagi aparatur yang sudah diamanahkan untuk melayani masyarakat cobalah bersikap amanah sedikit aja, tidak perlu tiap hari, cukup 2 minggu sekali atau kalau sibuk 1 bulan sekali anda merenungkan bait-bait sumpah yang pernah anda ucapkan pada saat anda dikarunia jabatan, pangkat atau kedudukan, ngeri nggak ?, nggak ?, ya nggak apa-apa itu manusiawi koq, kemudian coba kita tukarkan tempat kita dari yang meminta pungli dengan orang yang kita pungli, sakit, sebel, gemes kah jika kita juga diperlakukan seperti itu ?, nggak tuh biasa-biasa aja koq…, waaahh, kalau sudah begini kondisi kejiwaan kita, coba merenung sekali lagi dan meminta kepada tuhan untuk segera mengampuni dosa-dosa saya dan segera mencabut nyawa saya, karena ternyata saya orang yang tidak berguna, T E R L A L U …..

Masyarakat jangan pernah letih, lelah dan lesu untuk menyuarakan hak-haknya untuk meminta pelayanan yang baik, meminta informasi tentang prosedur dan biaya/tarif pelayanan public yang sesuai dengan ketentuan, aparat juga merupakan kewajibannya untuk memasang/menempelkan tata cara, biaya dan jangka waktu pelayanan pada papan pengumuman ditempat/kantor dimana pelayanan tersebut diberikan, ini adalah salah satu bukti adanya akuntabilitas aparatur kepada public yang dilayaninya, kalau informasi-informasi ini tidak dipasang atau tidak diberikan, merupakan hak masyarakat untuk mengetahuinya. Penulis yakin bangsa kita bukan bangsa yang mau terus menerus diperas, dibodohi, lawan, tuntut, minta, tapi ingat harus dengan cara-cara yang santun dan bermartabat sebagai bukti bahwa kita masih punya jati diri bangsa, lho koq jadi kaya menasehati, maaf ini adalah gejolak emosi yang muncul tiba-tiba, sekali lagi maafin ya.

Satu minta disuap, yang satu mau menyuap itu bukan urusan kita dan kalau ini yang terjadi mohon jangan bising, ngedumel, berkeluh kesah, salah sendiri kenapa mau …., berarti anda tidak ada niat untuk coba-coba mengobati penyakit bangsa ini.
Yang satu minta disuap, yang satu tidak mau menyuap nah ini baru konco-konco kita, bukan pelit mas, om, bapak, buk. Sikap seperti ini adalah sikap mendidik dalam arti sesungguhnya. Bisakah kita budayakan sikap kita seperti ini, aparatur menjadi buruk, sakit, korup secara tidak sadar adalah karena kita selalu memberikan peluang kepada mereka untuk bersikap dan berperilaku selalu seperti ini, memberikan kesempatan dan pembenaran, sehingga perlahan-lahan terjadi metamorfosa didalam jiwa-jiwa aparatur bahwa yang salah itu adalah benar dan kebenaran itu adalah kesalahan.

Berbagai bencana dan amuk alam yang akhir-akhir ini mendera negeri ini, mudah2an tidak dan bukan laknat dan murka Allah kepada bangsa kita yang selalu dan cenderung berbuat zhalim, tetapi merupakan wujud rahman dan rahimNya kepada kita semua, amiiin ya robbal alamin.

2 comments:

MKP HONDA said...

Setuju, kita semua harus mulai dari hal-hal kecil tidak melakukan atau memberi kesempatan kkn. Dan pada era informasi internet yang demikian canggih dan keterbukaan saat ini, kiranya perlu juga ada wadah, sehingga kita lebih memiliki kenyakinan dan kekuatan untuk mematahkan kkn.
Sebenarnya masih banyak kasus kkn besar yang selalu terbayang di depan mata, malah dilakukan oleh aparat penegak hukum, sungguh ironis, hukum malah diperjualbelikan dan setor-setor tak resmi yang mencapai milyaran rupiah tiap bulannya di batam saja

MKP HONDA said...

Setuju, kita semua harus mulai dari hal-hal kecil tidak melakukan atau memberi kesempatan kkn. Dan pada era informasi internet yang demikian canggih dan keterbukaan saat ini, kiranya perlu juga ada wadah, sehingga kita lebih memiliki kenyakinan dan kekuatan untuk mematahkan kkn.
Sebenarnya masih banyak kasus kkn besar yang selalu terbayang di depan mata, malah dilakukan oleh aparat penegak hukum, sungguh ironis, hukum malah diperjualbelikan dan setor-setor tak resmi yang mencapai milyaran rupiah tiap bulannya di batam saja

Powered By Blogger