Wednesday, March 7, 2007

INI BARU POLISI

Dipanggil sebagai saksi ahli dalam kasus-kasus pertanahan oleh Polda Kepulauan Riau, tentu saja sedikit membuat nyali saya ciut, walau tugas dan pengalaman ini sudah sering saya lakoni, entah kenapa koq selalu begini yg saya rasakan…, sosok angker pemeriksa dan berbagai pertanyaan menjebak yg bikin gelagapan itu yg selalu terbayang dan menghantui jika tugas ini diberikan kepada saya.

Sepuluh menit sebelum Jam 10 tepat, sesuai dengan surat panggilan polisi, saya sudah hadir diruang serse polda kepri, menunggu kira-kira 5 menit saya dipersilahkan duduk disamping petugas pemeriksa yang kalau nggak salah bernama Novianto Karo-Karo, kami tidak berhadapan sebagaimana pengalaman pada pemeriksaan terdahulu, seketika rasa deg-ged kan yang sempat mampir hilang, kemudian dengan senyum ramah dan sikap yang simpatik polisi tadi memberi beberapa pertanyaan seputar pertanahan dengan bahasa yg jelas, santun dan tidak menuduh, wach ini surprise luar biasa yang saya rasakan, sejenak otak saya mulai beranalisa, apakah kondisi yang saya alami saat ini merupakan perubahan paradigma yang dilakukan oleh polisi...? atau kebetulan saja hari ini merupakan hari yang baik bagi saya…..

Hari itu bukan saja saya yang diperiksa oleh polisi, tetapi dimeja lain saya juga melihat beberapa orang polisi sedang melakukan pemeriksaan, yang perlakuan dan cara yang saya peroleh dan rasakan juga diberlakukan pada orang lain, sementara saya dapat mengambil kesimpulan, bahwa ini memang perubahan mendasar yg dilakukan polisi, alhamdulillah…., sejenak prasangka negatif kembali menyerang otak saya, ach…, jangan-jangan ini cuma berlaku di polda kepri saja, sementara dipolsek, poltabes dan polda-polda yang lain mungkin saja sosok polisi masih sangar dan gahar dimata masyarakat, terlebih pada saat tersangkut perkara…., entahlah saya nggak bisa mengambil perbandingan, karena saya nggak ingin dan kalau bisa jangan diperiksa dipolsek, poltabes dan polda-polda yang lain, nggak enak mas…., nggak percaya…?, ya udah coba aja buat masalah dan pastikan bahwa pendapat saya ini benar adanya.

Setelah selesai diperiksa, ucapan terima kasih meluncur dari mulut sang pemeriksa dengan tulus, wah… lagi-lagi saya gembira dan berharap semoga polisi itu tidak ditakuti lagi oleh masyarakat, tapi dicintai dan dihormati….
Melangkah keluar dari ruang serse, saya berpapasan dengan direktur serse polda Kepri, ibu Kombes Basaria Panjaitan yang menyapa saya
“ sudah selesai pak..? “,
“ sudah buk “ jawab saya, sembari menyampaikan apresiasi dan pujian atas perlakuan bawahan ibu kepada saya dan juga orang-orang yang diperiksa hari ini. Mendengar ini ibu yang berpangkat Komisaris Besar Polisi ini mengajak saya untuk berbincang-bincang diruang kerjanya, dalam hati saya, wach ada apa lagi nich…, jangan-jangan…..

“ Bapak ingat nggak, semua perubahan yg bapak rasakan dan alami ini adalah atas saran dan kritik yang bapak pernah alamatkan kepada polisi pada saat saya menyampaikan makalah tentang tugas-tugas penyidikan di Novotel tempo hari “ kata ibu kombes ini membuka perbincangan,
“ apa iya buk “ jawab saya, wach nekat juga saya berani mengkritik polisi, koq bisa dan berani ya saya…, setelah mengingat sejenak, rasanya memang pernah saya menyampaikan saran (bukan kritik) agar polisi dalam melakukan pemeriksaan, terutama pada saat memeriksa saksi ahli agar diperlakukan berbeda dengan pesakitan, tuntutan perlakuan berbeda ini saya sarankan bukan hanya dari sisi tempat dimana saksi tersebut diperiksa juga sikap dan cara memeriksanya harus dibedakan, karena berdasarkan pengalaman, khususnya tentang PERTANAHAN, masih banyak yang awam dengan bidang ini, sehingga akibat terbatasnya kemampuan petugas dalam bidang ini, sering kali substansi dari permasalahan yang sedang dihadapi menjadi kabur dan tidak fokus, yang tentu saja akan mempengaruhi keputusan yang diambil, sayangkan kalau ini yang terjadi, bukan hanya sayang, kalau salah dalam menetapkan pasal-pasal yang dikenakan…., resikonya bukan hanya tidak tegaknya hukum, tapi juga dosa lho…., yg salah jadi benar, atau setengah benar, dan yg benar jadi salah…..

Pengalaman ini makin membuat saya yakin, bahwa untuk menyampaikan kebenaran ternyata tidak perlu takut dan sungkan-sungkan, apalagi kalau saran, kritik dan keluhan yg kita sampaikan itu dilakukan dengan cara-cara yang beradab dan beradat, dapat dipastikan kritik dan saran yang kita lontarkan akan mengena dan insya Allah akan direspon oleh orang, tapi kalau disampaikan dengan marah, kasar, emosional, menuduh, sudah dapat dipastikan, jangankan direspon, mendengarnya saja orang sudah nggak suka, sebaik apapun saran itu, selain itu menyampaikan kritik, saran, dan uneg-uneg dengan cara yang tidak simpati akan merugikan diri sendiri, capek ngomong, udah pasti…dan yang lebih ekstrim lagi kita tidak akan pernah disenangi orang, karena orang yang dari mulutnya selalu keluar sampah akan menebarkan bau busuk dan raut muka yang tidak menarik alias jelek, kusam,wuellek amat….., gak percaya silahkan anda berkaca dicermin yang bersih dan nggak pecah.
Professionalisme ternyata bisa kita lakukan dan bisa juga segera kita implementasikan dalam tugas kita sehari-hari dimanapun kita bekerja, hanya dengan satu syarat yaitu MAU…, kalau nggak MAU ya udah tunggu aja, alam pasti akan melakukan seleksi…, sekarang atau nanti.
Powered By Blogger